Kamis, 16 Agustus 2012

12 Hadits Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan


Disusun oleh: Yulian Purnama

Hati-hati!! Hadist-hadist dha'if yang berseliweran di bulan Ramadhan, hadist-hadist ini tidak boleh dijadikan dasar dalam peribadatan apalagi menjadi landasan dalam permasalahan aqidah. Bagi para mubaligh juga dilarang untuk menyebarkannya apalagi mengistibatkan hadist ini pada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam.

NOTE : Untuk mempermudah membaca artikel ini, hadist dhaif (lemah) berwarna merah; untuk riwayat shahih berwarna Biru atau Ungu.
==============================================

Islam adalah agama yang ilmiah. Setiap amalan, keyakinan, atau ajaran yang disandarkan kepada Islam harus memiliki dasar dari Al Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang otentik. Dengan ini, Islam tidak memberi celah kepada orang-orang yang beritikad buruk untuk menyusupkan pemikiran-pemikiran atau ajaran lain ke dalam ajaran Islam. Karena pentingnya hal ini, tidak heran apabila Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan perkataan yang terkenal:

الإسناد من الدين، ولولا الإسناد؛ لقال من شاء ما شاء
“Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata semaunya.” 
(Lihat dalam Muqaddimah Shahih Muslim, Juz I, halaman 12)

Minggu, 05 Agustus 2012

Ternyata Kasih Sayang Allah sangat besar terhadapa hamba-Nya


Sengaja atau tidak ketika kita melakukan sebuah kemaksiatan sebenarnya kasih sayang Allah masih tertuju pada kita, buktinya :

1. Allah masih menutupi aib kita dari orang lain pada waktu melakukan kemaksiatan, kecuali kita sendiri yang terkadang melakukan secara terang-terangan,

2. Allah sering tidak langsung mengazab kita karena kemaksiatan yang kita lakukan,

3. Allah masih memberikan kita banyak rejeki dan kenikmatan walaupun kita sering bermaksiat kepada-Nya,

4. Allah tidak langsung mencatat sebuah niat kemaksiatan sebelum kemasiatan itu benar-benar dilakukan, ketika kemaksiatan tersebut terealisasi maka Allah hanya akan mencatat keburukan itu dengan satu catatan keburukan tanpa dilipatgandakan,

5. Allah masih menunggu pertobatan kita dari kemaksiatan kita sebelum nyawa sampai ditenggorokan atau matahari terbit dari barat,

6. Allah memberikan banyak sekali petunjuk pada kita agar menghindari kemaksiatan dan ancaman keras bagi kita ketika melakukannya agar kita tidak melakukan kemaksiatan yang merugikan diri kita.

7. Allah memberikan banyak sekali jalan untuk pengampunan dosa ketika seorang sadar akan kesalahannya, dan Rahmat Allah akan selalu terbuka bagi orang yang benar-benar bertobat kepadaNya.

Semoga Bermanfaat.

Tegar S. Ahimza, S. Pd

Wallahu ta'alam bish shawab.