Selasa, 18 Desember 2012

Indahnya Sabar

Indahnya Sabar
Oleh : Ustad Abu Mushlih Ari Wahyudi

Ibrahim al-Khawwash rahimahullah berkata, “Hakekat kesabaran itu adalah teguh di atas al-Kitab dan as-Sunnah.” (al-Minhaj Syarh Shahih Muslim [3/7]). Ibnu ‘Atha’ rahimahullah berkata,“Sabar adalah menyikapi musibah dengan adab/cara yang baik.” (al-Minhaj Syarh Shahih Muslim[3/7]). Abu Ali ad-Daqqaq rahimahullah berkata, “Hakekat dari sabar yaitu tidak memprotes sesuatu yang sudah ditetapkan dalam takdir. Adapun menampakkan musibah yang menimpa selama bukan untuk berkeluh-kesah -kepada makhluk- maka hal itu tidak meniadakan kesabaran.” (al-Minhaj Syarh Shahih Muslim [3/7])

Senin, 03 Desember 2012

BERIKUT PRODUK-PRODUK YAHUDI YANG WAJIB DI BOYCOT!

Ternyata di akhir jaman sekarang Kaum Muslimin secara tidak sadar melakukan apa yang dilakukan oleh kaum sebelum mereka, yaitu kaum yahudi dan nashrani. Secara dasar Muslimin sekarang sering merasa bangga atas kelalaian ini, dan apapun konsep yang mereka lakukan sebenarnya adalah perilaku yang sudah dilakukan oleh kaum-kaum sebelum mereka. Konsep inilah yang nanti bisa dikatakan sebuah tatanan, sebuah produk yang siap digunakan yang siap diimpelemntasikan dalam kehidupan.

Apa saja Produk-produk kaum yahudi tersebut, mari kita simak lebih lanjut di bawah ini :

Kamis, 22 November 2012

Seputar Hukum Puasa Sunnah di Hari Jumat dan Sabtu

PUASA SUNNAH PADA HARI JUMAT
Bagaimana jika besok Jum'at kita akan melakukan puasa Sunnah, apakah ada larangan? Yang terlarang adalah berpuasa sunnah pada hari Jum'at secara khusus. Namun jika ada sebab seperti bertepatan dengan hari Asyura atau hari Arafah, maka tidaklah terlarang.

Dalam hadits Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِلا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ
‘Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jum’at kecuali jika ia berpuasa pula pada hari sebelum atau sesudahnya.” (HR. Bukhari no. 1849 dan Muslim no. 1929).

Minggu, 18 November 2012

Mewujudkan Tujuan Hidup


Oleh : Ari Wahyudi
Allah ta’ala menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Penafsiran Ulama
Imam Ibnul Jauzi rahimahullah (wafat 597 H) menyebutkan empat penafsiran makna ayat ini :

1. Maknanya adalah, “Kecuali supaya Aku perintahkan mereka untuk beribadah kepada-Ku.” Ini adalah penafsiran ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu dan yang dipilih oleh az-Zajaj rahimahullah.
2. Maknanya adalah, “Kecuali supaya mereka mengakui ubudiyah/penghambaan kepada Allah dalam kondisi senang maupun tidak senang.” Ini adalah penafsiran Ibnu ‘Abbasradhiyallahu’anhuma.

Minggu, 11 November 2012

Rahasia Syukur, Sabar, dan Istighfar


Pada mukaddimah kitab Al Waabilush Shayyib, Imam Ibnul Qayyim Al Jauzzi'ah mengulas tiga hal di atas dengan sangat mengagumkan. Beliau mengatakan bahwa kehidupan manusia berputar pada tiga poros: Syukur, Sabar, dan Istighfar


Seseorang takkan lepas dari salah satu dari tiga keadaan :
1. Ia mendapat curahan nikmat yang tak terhingga dari Allah, dan inilah mengharuskannya untuk bersyukur
2. Atau, boleh jadi Allah mengujinya dengan berbagai ujian, dan kewajiban hamba saat itu ialah bersabar
3. Yaitu begitu ia melakukan dosa, segera lah ia memohon ampun (beristighfar) kepada Allah.

Jumat, 09 November 2012

Siapakah Mahram Anda?

Oleh : Ustd. Muhammad Abduh Tuasikal

Segala puji bagi Allah, Rabb pengatur alam semesta. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Mungkin di antara kita ada yang tidak mengetahui apa itu mahrom dan siapa saja yang termasuk mahromnya. 
Padahal mahrom ini berkaitan dengan banyak masalah. Seperti tidak bolehnya wanita bepergian jauh (bersafar) kecuali dengan mahromnya. Tidak boleh seorang laki-laki dengan wanita berduaan kecuali dengan mahromnya. Wanita dan pria tidak boleh jabat tangan kecuali itu mahromnya. Dan masih banyak masalah lainnya.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Ketentuan Hewan Qurban


Hewan yang digunakan untuk sembelihan qurban adalah unta, sapi (Sebagian ulama menyamakan kerbau dengan sapi), dan kambing. Bahkan para ulama berijma’ (bersepakat) tidak sah apabila seseorang melakukan sembelihan dengan selain binatang ternak tadi. (Lihat Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik Kamal bin As Sayid Salim, 2/369, Maktabah At Taufiqiyah)


Jumat, 26 Oktober 2012

Panduan Shalat Idul Fithri dan Idul Adha

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang meniti jalan mereka hingga akhir zaman.
Berikut adalah panduan ringkas dalam shalat ‘ied, baik shalat ‘Idul Fithri atau pun ‘Idul Adha. Yang kami sarikan dari beberapa penjelasan ulama. Semoga bermanfaat.

A. Hukum Shalat ‘Ied
Menurut pendapat yang lebih kuat, hukum shalat ‘ied adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang dalam keadaan mukim (Lihat Bughyatul Mutathowwi’ fii Sholatit Tathowwu’, Muhammad bin ‘Umar bin Salim Bazmoul, hal. 109-110, Dar Al Imam Ahmad, cetakan pertama, tahun 1427 H). Dalil dari hal ini adalah hadits dari Ummu ‘Athiyah, beliau berkata,

أَمَرَنَا - تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- - أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.” (HR. Muslim  no. 890)

Kamis, 25 Oktober 2012

Apabila Hari 'Ied Jatuh pada Hari Jum'at


Di antara keistimewaan Idul Adha tahun ini (2012) akan bertepatan dengan hari Jum'at. Ini menunjukkan bertemunya dua hari utama, yang sama-sama hari 'ied. Banyak yang menanyakan bagaimana jika Hari Raya atau Idul Adha jatuh pada hari Jum’at, apakah shalat Jum’atnya gugur karena telah melaksanakan shalat ‘ied?

Mudah-mudahan penjelasan berikut dapat menjawab hal ini. (Shahih Fiqih Sunnah, Syaikh Abu Malik, 1/594-596, Al Maktabah At Taufiqiyah)

Anjuran Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha

Ada satu anjuran sebelum penunaian shalat Idul Adha yaitu tidak makan sebelumnya. Karena di hari tersebut kita kaum muslimin yang mampu disunnahkan untuk berqurban. Oleh karenanya, anjuran tersebut diterapkan agar kita nantinya bisa menyantap hasil qurban.

Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata,


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” 
(HR. Ahmad 5: 352.Syai

Amalan Sehari dapat Mengganti 2 Tahun

Hari Arafah (9 Dzulhijjah) adalah hari yang mulia saat di mana datang pengampunan dosa dan pembebasan diri dari siksa neraka. Pada hari tersebut disyari’atkan amalan yang mulia yaitu puasa. Puasa ini disunnahkan bagi yang tidak berhaji.

Puasa Arafah adalah amalan yang disunnahkan bagi orang yang tidak berhaji. Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Hari Arafah : Hari Ijabahnya Doa

Sebaik-baik do’a adalah do’a hari 'Arafah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum hari raya idul 'adha. Do’a pada hari tersebut diijabahi (dikabulkan). Sehingga kita diperintahkan untuk intensif melakukan berbagai amal ketaatan pada hari 'Arafah, apalagi untuk orang yang sedang wukuf di Arafah.

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585. Dihasankan oleh Al Albani).

Selasa, 23 Oktober 2012

Sebab Mendapatkan Ampunan di Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari di mana Allah menyempurnakan Islam dan menyempurnakan nikmat-Nya ketika itu. Hari Arafah adalah hari haji Akbar menurut mayoritas salaf. Hari Arafah juga adalah hari istimewa bagi umat ini.  Anas bin Malik pernah mengatakan, “Hari Arafah lebih utama dari 10.000 hari-hari lainnya.” (Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 489, Al Maktab Al Islamiy, cetakan pertama, tahun 1428 H). Siapa saja yang berpuasa ketika itu akan mendapatkan ampunan dosa (yaitu dosa kecil) untuk dua tahun.

Jumat, 19 Oktober 2012

Ketika Shalat Istikharah Harus Didirikan

Dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengajari kami shalat istikharah dalam setiap perkara / urusan yang kami hadapai, sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Quran. Beliau berkata, “Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah…”. (HR. Al-Bukhari)

Para pembaca sekalian, hadits di atas merupakan hadits yang agung. Karena di dalamnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya apabila menemui suatu perkara / urusan, maka hendaknya melakukan shalat istikharah. Namun yang menjadi poin bahasan kali ini adalah dua hal saja, yaitu hanya pada tulisan yang diberi cetak lebih tebal dari yang lain.

Kamis, 18 Oktober 2012

Waktu Terbaik untuk Berdoa

Berdoa Di Waktu Yang Tepat
Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa ketika waktu-waktu tersebut dikabulkan. Diantara waktu-waktu tersebut adalah:
1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir
Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون
Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat:18)

Rabu, 17 Oktober 2012

PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN


PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN [1]
(Pembahasan ini dinukil dari Silsilah Syarhil Rasaa-il lil Imaam al-Mujaddid Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab v (hal. 209-238) oleh Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan, cet. I, th. 1424 H)
Oleh :
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini adanya perkara-perkara yang dapat membatalkan keislaman seseorang. Berikut ini akan kami sebutkan sebagiannya:

1. Menyekutukan Allah (syirik)
Yaitu menjadikan sekutu atau menjadikannya sebagai perantara antara dirinya dengan Allah. Misalnya berdo’a, memohon syafa’at, bertawakkal, beristighatsah, bernadzar, menyembelih yang ditujukan kepada selain Allah, seperti menyembelih untuk jin atau untuk penghuni kubur, dengan keyakinan bahwa para sesembahan selain Allah itu dapat menolak bahaya atau dapat mendatangkan manfaat. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya...” [An-Nisaa': 48]
Dan Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
“... Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya adalah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.” [Al-Maa-idah: 72]

Tempat Kelahiran Al Imam Hadist Al Bukhari Rahimahullah Ta 'alaa




Bukhara tak sekadar kota kecil di Negara Uzbekistan. Salah satu kota perdagangan terpenting di Jalur Sutra ini diwarnai ratusan peninggalan arsitektur Islam, menyulap Bukhara sebagai kota paling suci di Asia Tengah.




Uzbekistan tak lepas dari para saudaranya yaitu Kazakhstan, Turkmenistan, Tajikistan, Afghanistan, dan Kyrgzstan. Beberapa negara ini menyatu dalam satu induk, yakni Asia Tengah. Walaupun aspek pariwisatanya belum semasif Eropa atau wilayah Asia lain, Asia Tengah justru punya magnet lain.

Selasa, 16 Oktober 2012

Amalan yang Dianjurkan di Tanggal 1-10 Dzulhijjah

Hari-hari yang paling utama di dunia adalah sepuluh hari (pertama bulan Dzulhijjah). ”(Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 1133)

Demikianlah Nabi kita صلى الله عليه وسلم menerangkan kedudukan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan kini hari-hari itu telah di depan mata, lantas apa yang akan kita lakukan? Akankah kita membiarkannya melewati kita begitu saja? Atau kita mengisi waktu-waktu itu dengan perkara yang bermanfaat untuk kita?

Larangan Memotong Kuku dan Rambut Bagi Orang yang Ingin Berkurban

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Bagi orang yang ingin berkurban dilarang memotong kuku dan memangkas rambutnya sejak masuk tanggal 1 Dzulhijjah hingga dia menyembelih hewan kurbannya.



Diriwayatkan dari Ummu Salamah radhiyallaahu 'anhu, Nabishallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِه
Apabila kalian melihat hilal Dzilhijjah dan salah seorang kalian ingin berkurban, maka hendaknya dia menahan rambut dan kuku-kukunya (yakni tidak memotongnya,- red).”
(HR. Muslim, beliau membuat bab untuk hadits ini dan hadits-hadits semakna dengannya, “Bab larangan bagi orang yang sudah masuk Dzulhijjah sementara ia ingin berkurban untuk memotong rambut dan kukunya sedikitpun”)

Senin, 15 Oktober 2012

12 Bencana Akibat Tangan Manusia

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Ruum : 041)

Bencana alam ada yang memang akibat mekanisme alam. Namun, tak tertutup kemungkinan ada pula bencana yang dipicu ulah manusia yang merusak lingkungan. Mungkin dengan niat yang baik, yaitu atas nama kemajuan atau kemakmuran, tapi akibatnya adalah kebalikannya. 

Berikut ini adalah berbagai bencana alam yang terjadi akibat kecerobohan, ketamakan, atau minimnya pemahaman manusia terhadap lingkungannya.

Kamis, 11 Oktober 2012

Posisi Tidur Rasulullah Shalallahu 'alahi Wassalam dalam Penjelasan Medis


Posisi Tidur Rasulullah Shalallahu 'alahi Wassalam dalam Penjelasan Medis

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا ٱللهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab, 33 : 21)

 Sebagai suri teladan yang baik, Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alahi wassalam telah banyak memberikan contoh dalam berbagai aktifitas kehidupan Beliau Shalallahu ‘alahi wassalam. Salah satu aktifitas penting yang tidak pernah ditinggalkan manusia adalah tidur. Tidur adalah  suatu aktifitas normal manusia yang bersifat sangat penting bagi kesehatan manusia sendiri. Tanpa tidur ritmik kehidupan manusia akan kacau balau.


Kamis, 16 Agustus 2012

12 Hadits Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan


Disusun oleh: Yulian Purnama

Hati-hati!! Hadist-hadist dha'if yang berseliweran di bulan Ramadhan, hadist-hadist ini tidak boleh dijadikan dasar dalam peribadatan apalagi menjadi landasan dalam permasalahan aqidah. Bagi para mubaligh juga dilarang untuk menyebarkannya apalagi mengistibatkan hadist ini pada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam.

NOTE : Untuk mempermudah membaca artikel ini, hadist dhaif (lemah) berwarna merah; untuk riwayat shahih berwarna Biru atau Ungu.
==============================================

Islam adalah agama yang ilmiah. Setiap amalan, keyakinan, atau ajaran yang disandarkan kepada Islam harus memiliki dasar dari Al Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang otentik. Dengan ini, Islam tidak memberi celah kepada orang-orang yang beritikad buruk untuk menyusupkan pemikiran-pemikiran atau ajaran lain ke dalam ajaran Islam. Karena pentingnya hal ini, tidak heran apabila Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan perkataan yang terkenal:

الإسناد من الدين، ولولا الإسناد؛ لقال من شاء ما شاء
“Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata semaunya.” 
(Lihat dalam Muqaddimah Shahih Muslim, Juz I, halaman 12)

Minggu, 05 Agustus 2012

Ternyata Kasih Sayang Allah sangat besar terhadapa hamba-Nya


Sengaja atau tidak ketika kita melakukan sebuah kemaksiatan sebenarnya kasih sayang Allah masih tertuju pada kita, buktinya :

1. Allah masih menutupi aib kita dari orang lain pada waktu melakukan kemaksiatan, kecuali kita sendiri yang terkadang melakukan secara terang-terangan,

2. Allah sering tidak langsung mengazab kita karena kemaksiatan yang kita lakukan,

3. Allah masih memberikan kita banyak rejeki dan kenikmatan walaupun kita sering bermaksiat kepada-Nya,

4. Allah tidak langsung mencatat sebuah niat kemaksiatan sebelum kemasiatan itu benar-benar dilakukan, ketika kemaksiatan tersebut terealisasi maka Allah hanya akan mencatat keburukan itu dengan satu catatan keburukan tanpa dilipatgandakan,

5. Allah masih menunggu pertobatan kita dari kemaksiatan kita sebelum nyawa sampai ditenggorokan atau matahari terbit dari barat,

6. Allah memberikan banyak sekali petunjuk pada kita agar menghindari kemaksiatan dan ancaman keras bagi kita ketika melakukannya agar kita tidak melakukan kemaksiatan yang merugikan diri kita.

7. Allah memberikan banyak sekali jalan untuk pengampunan dosa ketika seorang sadar akan kesalahannya, dan Rahmat Allah akan selalu terbuka bagi orang yang benar-benar bertobat kepadaNya.

Semoga Bermanfaat.

Tegar S. Ahimza, S. Pd

Wallahu ta'alam bish shawab.

Sabtu, 28 Juli 2012

Pengantar Shalat Tarawih

Pengantar Shalat Tarawih


Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

1. PENGERTIAN SHALAT TARAWIH

Shalat ini dinamakan tarawih yang artinya istirahat karena orang yang melakukan shalat tarawih beristirahat setelah melaksanakan shalat empat raka’at. Shalat tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat malam. Akan tetapi shalat tarawih ini dikhususkan di bulan Ramadhan. Jadi, shalat tarawih ini adalah shalat malam yang dilakukan di bulan Ramadhan. (Lihat Al Jaami’ li Ahkamish Sholah, 3/63 dan Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9630)

Sabtu, 21 Juli 2012

Berdoa Di Waktu-Waktu Mustajab di Bulan Ramadhan



Oleh: Yulian Purnama 

Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati. Sedangkan Allah Ta’ala mencintai hamba yang meminta kepada-Nya.

Ya, Allah mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi ‘bonus’ berupa ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي

Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu.” (HR. At Tirmidzi, ia berkata: ‘Hadits hasan shahih’)

Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang menuliskan segala keinginannya di kertas, entah berapa lembar akan terpakai.

Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta’ala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah ‘Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah Ta’ala berfirman:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah Maha Pemurah terhadap hamba-Nya, karena hamba-Nya diperintahkan berdoa secara langsung kepada Allah tanpa melalui perantara dan dijamin akan dikabulkan. Sungguh Engkau Maha Pemurah Ya Rabb.

Persiapkan Diri Menyambut Ramadhan


Penulis : Muhammad Nur Ichwan Muslim


Wahai kaum muslimin, hendaknya kita mengetahui bahwa salah satu nikmat yang banyak disyukuri meski oleh seorang yang lalai adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita di bulan Ramadhan. Tentunya jika diri ini menyadari tingginya tumpukan dosa yang menggunung, maka pastilah kita sangat berharap untuk dapat menjumpai bulan Ramadhan dan mereguk berbagai manfaat di dalamnya.

Bersyukurlah atas nikmat ini. Betapa Allah ta’ala senantiasa melihat kemaksiatan kita sepanjang tahun, tetapi Dia menutupi aib kita, memaafkan dan menunda kematian kita sampai bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan.

Selasa, 10 Juli 2012

Berbenah Diri Menyambut Bulan Ramadhan

Penulis : Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA

Allah Ta’ala telah mengutamakan sebagian waktu (zaman) di atas sebagian lainnya, sebagaimana Dia mengutamakan sebagian manusia di atas sebagian lainnya dan sebagian tempat di atas tempat lainnya.
Allah Ta’ala berfirman,

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka” (QS al-Qashash:68).

Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata, “(Ayat ini menjelaskan) menyeluruhnya ciptaan Allah bagi seluruh makhluk-Nya, berlakunya kehendak-Nya bagi semua ciptaan-Nya, dan kemahaesaan-Nya dalam memilih dan mengistimewakan apa (yang dikehendaki-Nya), baik itu manusia, waktu (jaman) maupun tempat”[1].


Termasuk dalam hal ini adalah bulan Ramadhan yang Allah Ta’ala utamakan dan istimewakan dibanding bulan-bulan lainnya, sehingga dipilih-Nya sebagai waktu dilaksanakannya kewajiban berpuasa yang merupakan salah satu rukun Islam.

Selasa, 03 Juli 2012

Syarat Diterimanya sebuah Amalan (Bagian II)

Syarat Sempurnanya Amalan


Amal yang dilakukan dengan ikhlash dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan diterima oleh Allah. Akan tetapi amalan tersebut akan semakin sempurna dan tinggi nilainya apabila dilengkapi dengan dua syarat lainnya, yang dinamakan syarthaa kamaalin (dua syarat sempurnanya amalan), yaitu:



=========================

Senin, 02 Juli 2012

Syarat Diterimanya sebuah Amalan (Bagian I)


Siapapun ingin semua amalnya diterima oleh Allah Ta'ala. Akan tetapi tidak semua orang mesti diterima amalnya, karena kenyataannya di antara mereka ada yang tidak memperhatikan amalannya, mereka beramal semaunya sendiri. Ketika ditanya: "Mengapa kamu melakukan ini?" dia menjawab: "Nggak apa-apa, yang penting niatnya." Ada juga di antara mereka yang beramal untuk mencari pujian manusia. Sebenarnya, bagaimanakah suatu amalan agar diterima di sisi Allah Ta'ala?

=====================

Tidak Akan Diterima Amalan Apapun Kecuali dengan Dua Syarat
Ketahuilah saudaraku muslim, semoga Allah memberikan hidayah kepadaku dan kepadamu agar berpegang teguh dengan Al-Kitab dan As-Sunnah, bahwasanya Allah tidak akan menerima amalan apapun dari seorang muslim manapun kecuali dengan dua syarat yang mendasar, yaitu:

=============

Minggu, 03 Juni 2012

GHIBAH YANG DIPERBOLEHKAN

TERNYATA ADA GHIBAH YANG TIDAK DILARANG
==========================
Oleh : dr. Abu Hana


Pengantar :
Dalam Riyadlus Shalihin, kitab al-Umurul Manhie ‘anha (Hal-hal yang dilarang dalam agama), Imam Nawawi رحمه الله –salah seorang tokoh ulama besar dari madzhab Syafi’i—menyebutkan satu bab khusus Maa Yubaahu Minal Ghibah (Apa-apa yang diperbolehkan dari Ghibah), setelah beliau رحمه الله menjelaskan tentang haram dan bahaya ghibah, agar kita tidak mudah melakukan ghibah dan tidak pula melampaui batas dalam menjauhinya, sehingga tidak mau memperingatkan bahaya penyimpangan-penyimpangan aliran sesat.

Rabu, 16 Mei 2012

Hakikat Sejati tentang Muslimah

Banyak pihak, diantaranya orang-orang liberalis, orientalis, pengusung feminisme dan sosialis mengkritik sistem hak dan kewajiban yang ada pada seorang wanita Islam (Muslimah) terhadap laki-laki Muslim dan sebaliknya. Berbekal pemikiran-pemikiran yang didasarkan hawa nafsu mereka menyerang secara frontalis sendi-sendi Islam dan berbagai sistemnya yang telah sempurna ini.


padahal, Allah subhanahu wa ta'alaa berfirman dalam ayatNya yang mulia :

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri), maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." 
(QS. An-Nisaa', 04 : 34)

Senin, 20 Februari 2012

Beberapa Bukti Keilmiahan Al Quran



Tidak layak seorang muslim beranggapan bahwa ada Kitab yang lebih baik daripada Al-Qur`an. Dengan beriman kepada Al-Qur`an, maka seorang muslim dituntut untuk menolak segala paham yang bertentangan dengan Al-Qur`an.

Paham-paham tersebut antara lain adalah paham Darwinisme, komunisme, atheisme, liberalisme, sekulerisme, dan materialisme. Karena semua paham tersebut sama sekali tidak ilmiah. Tidak pernah ada bukti ilmiah bahwa manusia ini berasal dari kera. Tidak pernah ada bukti ilmiah bahwa dunia ini tercipta dengan sendirinya atau terjadi secara kebetulan.