Kamis, 10 Maret 2016

Larangan Berlebih-lebihan terhadap Nabi dan Orang Shalih

Larangan Berlebih-lebihan terhadap Nabi dan Orang Shalih

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
لاَ تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ
Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku seperti orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji putra Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba Allah, maka katakanlah ‘Abdullah (hamba Allah) dan Rasul-Nya” 
(HR. Bukhari).

Dari hadits ini beliau shallallahu ‘alahi wa sallam melarang umatnya dari berlebih-lebihan dalam pujian, sebagaimana umat nashrani telah melampaui batas ketika memuji Isa bin Maryam. Perbuatan mereka ini telah menjerumuskan mereka kepada jurang kekafiran dan kesyirikan kepada Allah. 

Mereka telah mengklaim bahwa Isa bin Maryam sebagai anak Allah. Karena itu, beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah : hamba Allah dan rasul-Nya. Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
إياكم والغلو، فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو
Waspadalah dari kalian sikap berlebih-lebihan, karena sesungguhnya sikap berlebih-lebihan itulah yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu majah).

Wallahu ta'alaa a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar